Tanah Lot Sambut Program Free Covid Corridor

Tanah Lot Sambut Program Free Covid Corridor

Setahun sudah pandemi Covid-19 melanda Bali. Selama itu juga pariwisata Bali mati suri, karena tidak ada kunjungan wisatawan memberi nafas dalam menggerakan aktivitas pariwisata. Selama itu pula, para pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) harus berjuang untuk bisa bertahan, walau hanya sebatas perawatan saja. “Program Free Covid Corridor menjadi harapan baru untuk membangkitkan semangat bagi para pelaku pariwisata termasuk DTW Tanah Lot,” kata Manager Operasional DTW Tanah Lot, I Wayan Sudiana, S.E., Sabtu (20/3).

DTW Tanah Lot menyambut baik dan antusias dengan program Free Covid Corridor yang dicanangkan Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Apalagi, program ini rencananya pertama kali dimulai dari Bali. “Program Free Covid Corridor ini, tentu harus didukung oleh stigma positif pasar tentang keamanan pelaku pariwisata dan stake holder lainnya di Bali. Dengan sudah dimulainya vaksinasi beberapa pihak dan vaksinasi untuk pelaku pariwisata akan ditargetkan Maret ini, maka akan semakin menambah keyakinan program ini akan berjalan sesuai harapan,” ucapnya.

Menurut Sudiana, vaksinasi untuk pelaku pariwisata merupakan satu langkah kolosal untuk kebangkitan pariwisata. Hal itu juga memunculkan stigma positif untuk segera terwujudnya program Free Covid Corridor dan travel bubble nantinya. Jika vaksinasi sudah dilaksanakan dan pemerintah daerah bisa menekan penyebaran Covid-19 ini, maka akan mulai muncul zona hijau di daerah-daerah di Bali. “Dengan begitu, pembukaan pintu internasional pun bisa segera dilakukan,” harapnya.

Untuk menghadapi ledakan wisatawan baik domestik dan mancanegara, DTW Tanah Lot sudah melakukan berbagai usaha, dan telah mendapat sertifikat kelayakan dari pemerintah daerah serta sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE) dari Kemenparekraf RI. “Di samping melakukan berbagai persiapan, kami juga lebih menekankan kedisiplinan pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan, baik untuk wisatawan maupun stake holder yang ada di DTW Tanah Lot. Selama ini, kami sudah menjalankan sesuai standar CHSE, seperti pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak, wajib mencuci tangan atau penggunaan hand sanitizer, menghindari kerumunan, serta memakai masker dengan benar,” paparnya.

Selain penyediaan wastafel dan hand sanitizer di pos-pos strategis sampai ke areal pantai, pihakinya juga selalu memberi imbauan lewat pengeras suara untuk disiplin menerapkan protocol kesehatan, juga melakukan pendekatan langsung kepada pengunjung oleh petugas di lapangan. “Menjaga dan merawat kawasan DTW Tanah Lot ini tetap kami lakukan, walaupun kunjungan masih belum normal,” ujarnya bersemangat.

Sebagai pelaku pariwisata, pihaknya sangat berharap pandemi ini bisa segera berlalu dan kondisi pariwisata bisa berangsur-angsur pulih. “Dengan begitu, wisatawan mancanegara bisa segera berkunjung ke Bali, khususnya ke DTW Tanah Lot. Karena pariwisata ini sangat mempengaruhi perekonomian Bali pada umumnya,” pungkas Sudiana. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us