Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot diserbu wisatawan domestic maupun mancanegara pada saat libur Natal dan Tahun Baru. Di tahun 2022 ini, rata-rata kunjungan perhari ada diangka 5 ribu orang. Bahkan, jumlah kunjungan itu meningkat mulai awal Desember 2022, yakni rata-rata 6 ribu sampai 8 ribu pengunjung per hari. “Kunjungan didominasi oleh wisatawan domestic. Kalau diprosentasikan hampir 75 persen,” kata Assistant Manager, I Putu Toni Wirawan disela-sela kegiatan Open House, Sabtu (31/12).
Mulai Desember 2022 itu, DTW yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali itu memang ramai pengunjung. Seminggu lalu, sebanyak 100 bus datang secara bersamaan. Syukurnya Tanah Lot memliki aeal parkir yang luas, sehingga semua bus bisa tertampung. “Target kunjungan 2022 yang diajukan kepada badan pengelola sebesar 15 milyar, ternyata seteklah berjalan diakhir November 2022 sudah mencapai 35 milyar, sehinga melebihi target. Mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa mencapai 40 milyar,” harapnya.
Toni Wirawan belum berani memastikan, apakah meningkatnya kunjungan wisatawan itu karena terkait dengan liburan sekolah atau libur Natal dan tahun baru. Namun, belakangan ini, pihak pengelola memang secara intens melakukan komunikasi dengan para travel agent, baik yang ada di Bali ataupun luar daerah. Baik mengenai masalah kunjungan ataupun keadaan objek saat ini. “Kami juga tetap melakukan promosi melalui web site, media cetak ataupun online yang terus menginmformasikan Tanah Lot kepada masyarakat luas. Mudah-mudahan kedepan ini tetap bisa menjaga kedisiplinan kami, sehingga menciptakan suasanya nyaman,” harapnya.
Di tengah ramainya kunjungan, lanjut Toni Wirawan pengelola DTW Tanah Lot belum memiliki rencana untuk menaikan harga tiket kunjungan. Pertimbangan itu, berdasarkan masukan dari para travel agent ataupun guide. Harga tiket masuk untuk wisatawan domestic sebesar Rp 15 ribu untuk anak dan Rp 20 ribu untuk dewasa. Sementara untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp 30 untuk anak, dan Rp 60 ribu untuk dewasa. “Situasi pasca pandemic Covid-19 belum stabil banget, sehingga belum ada rencana meningkatkan harga tiket masuk,” ungkapnya.
Lalau mengenai event seni budaya yang akan digelar di tahun 2023 ini, pria yang juga menjadi pengayah di Pura Luhur Uluwatu itu mengatakan, DTW Tanah Lot bakal menggelar Tanah Lot & Food Festival ke-4. Untuk kepastian event tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kementrian Pariwisata melalui Zoom Meeting beberapa waktu lalu. “Konsepnya mengangkat Mahaberata. Semula rencana digelar pada Agustus, namun karena sebuah pertimbangan maka dimajukan pada libur sekolah, sehingga akan digelar pada 23 – 25 Juni 2023,” ucap Toni Wirawan.
Selain menggelar festival, DTW Tanah Lot juga akan kembali menggiatkan pergelaran kesenian kecak sebagai suguhan kepada wisatawan. Kersenian yang melibatkan puluhan seniman itu sesungguhnya sudah mulai dipentaskan dua minggu menjelang Tahun Baru ini, namun akan dibuat pentas secara regular. “Sekarang kami sedang mempersiapkan pergelaran kecak itu secara regular di tahun 2023 ini. Itu juga karena banyak masukan dari para guide untuk menyiapkan pementasan kecak,” imbuhnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *