Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot memang selalu menarik untuk dikunjungi. Setiap libur hari raya, jumlah kunjungan wisatawan selalu mengalir. Apalagi, setelah DTW yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali ini, telah menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) di masa pandemi ini, sehingga keamanan dan kenyamanan pengunjung selalu terjaga. Sebut saja pada libur Ngembak Geni, wisatawan nusantara dan warga lokal berbaur bersama-sama menikmati keindahan objek yang merupakan perpaduan budaya dan alam itu.
Kadiv. Pengembangan dan Promosi DTW Tanah Lot, Ni Made Suarniti mentatakan, Tanah Lot menjadi pilihan bagi wisatawan untuk mengisi liburan. Berdasarkan catatat yang ada di pengelola jumlah kunjungan wisatawan pada Hari Raya Ngembak Geni, 4 Maret 2022 sebanyak 1.327 wisatawan. Besoknya, 5 Maret kunjungan bergerak hingga 1.628 wisatawan. Namun, pada Minggu 6 Maret, jumlah kunjungan mengalami penurunan sedikit hingga menjadi 1.269 wisatawan. “Kunjungan didominasi wisatawan domestik yang tengah berlibur di Bali,” ungkapnya.
Meski tak seramai sebelum pandemi, tetapi di masa pandemi ini jumlah kunjungan selalu saja ada. Itu artinya, wisatawan domestik utamanya dari kota-kota di Pulau Jawa masih ingat dengan DTW yang menawarkan sunset yang indah. Pura di tengah laut itu menjadi daya tarik setiap wisatawan yang berkunjung. Mereka tak henti-hentinya menjadikan Pura Tanah Lot sebagai latar foto atau selfie mereka. Disamping itu, melintas di pasir hingga mencuci tangan ataupun muka di air suci banyak dilakukan oleh para wisatawan. Banyak pula yang duduk-duduk di areal taman menikmati suasana alam yang damai.
Menariknya, para wisatawan itu berkunjung ke kawasan Tanah Lot sudah siap dengan perlengkapan prokes sendiri, seperti sudah memakai masker secara benar, membawa hand sanitezer sendiri dan selalu menjaga jarak saat berada di kawasan objek. Disamping itu, Tanah Lot memang telah mempersiapan diri menyambut para wisatawan. Selain telah melengkapi titik-titik strategis dengan berbagai fasilitas prokes, seperti tempat mencuci tangan dan handsanitizer, juga rutin melakuka penyemprotan areal dengan disinfectan. “Tanah Lot juga telah mengantongi sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) dari Kemenparekraf,” kata wanita yang akrab disapa Jero Niti ini. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *