Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan ke seluruh masyarakat yang ada di dunia. Menyikapi hal ini, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster mengajak untuk mengambil hikmah atas apa yang tengah terjadi.
Ajakan tersebut disampaikannya saat dialog program acara Bahagia dan Sejahtera (Bahtera) dengan topik ‘Tanggap Covid-19, Ingat Pesan Ibu 3M’, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya, bertempat di Stasiun TVRI, Denpasar pada Rabu (18/11).
Dalam momentum tersebut, Ny Putri Koster mengingatkan ‘Pesan Ibu 3M’, yaitu memakai masker kapanpun dan di manapun berada, mencuci tangan setiap saat dengan menggunakan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak dengan orang lain.
“3B juga wajib diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu ‘Berdoa’ sebelum melaksanakan aktivitas, kemudian ‘Berupaya’ untuk beraktivitas dan berkreativitas karena ibu-ibu itu banyak memiliki inovasi, serta jangan lupa untuk ‘Bersyukur’ di mana kita selalu pandai mengambil hikmah di setiap musibah,” ujarnya.
Ny Putri Koster juga memaparkan masa pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir sembilan bulan telah meluluhlantakkan perekonomian masyarakat Bali yang sebagian besar mengandalkan pendapatan dari sektor pariwisata. Kondisi ini mengharuskan semua pihak beralih haluan dalam memenuhi kebutuhan dapur, baik dengan inovasi dengan ide-ide dan bakat baru. Salah satunya adalah memanfaatkan halaman rumah menjadi HATINYA PKK yakni halaman/ taman asri, tenteram, indah dan nyaman yang bermanfaat dan menghasilkan bahan makanan pokok sehari-hari, seperti sayur, cabai, terong, tomat dan lainnya. Dengan begitu kita dapat mengembalikan pada fungsinya, yakni memenuhi kebutuhan dasar dalam pemenuhan pangan.
Dengan pandemi Covid-19 ini, jika dapat diambil hikmahnya seorang ibu yang sedang berkarier dapat kembali merasakan fungsinya sebagai seorang pendidik bagi anak-anaknya, terutama dalam menghadapi ancaman radikalisme yang dapat menghancurkan karakter anak-anak sebagai generasi penerus.
“Semakin kuat asuhan dan didikan kasih sayang seorang ibu akan menghasilkan membentuk karakter anak yang tangguh. Tiga tahun pertama kita mendidik dan menjaga anak, 300 tahun generasi akan terawat,” ujar Ny Putri Koster.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan bahwa hasil survei BPS Provinsi Bali sebanyak 20% masyarakat Bali tidak percaya akan adanya Virus Covid-19, untuk itu 20% masyarakat ini sering tidak mengindahkan imbauan pemerintah untuk menggunakan masker dan protokol kesehatan lainnya, di mana hal tersebut dapat mengancam kesehatan orang lain yang ada di lingkungan sekitarnya.
Untuk itu, ia mengingatkan agar mari bersama-sama melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus ini.
Ia juga mengatakan bahwa kondisi perkembangan Virus Covid-19 di Bali tingkat kesembuhan mencapai 91,68% lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Namun, ia tetap mengingatkan masyarakat agar tidak juga memiliki stigma negatif terhadap orang yang positif Covid-19 karena itu bukan merupakan “aib”. (BTN/ery)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *