The Amora Bali Restaurant dan Akasa Kintamani Coffee menjadi pilihan bagi wisatawan sebagai tempat bersantai saat libur Natal dan Tahun Baru 2021. Disampiung menawarkan view yang eksorik, akomodasi dan restorant yang beralamat di Jalan Raya Penelokan No. 999 atau sekitar 30 Menit dari Kota Bangli dan sekitar 1,5 jam dari Kota Denpasar itu menyajikan aneka
makan dan minum yang pasti aman. “Saya bersyukur, kunjungan masih tetap ramai. Hanya saja perubahan asal wisatawan saja yang membedakannya. Kintamani ramai mungkin karena kawasan wisata ini saja buka biasa, sementara di tempat lain belum buka 100%,” ungkap kata Owner, Komang Agus Harditya, Jumat (8/1).
Jumlah kunjungan wisatawan tahun ini, memang tidak seramai tahun sebelumnya, yang mencapai 600 orang perhari. Berbeda dimasa pandemi Covid-19 ini kunjungan wisatawan hanya 300-an orang saja. Hal itu, mungkin disebabkan karena restauran ini telah menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), khusus dalam pengaturan tempat duduk, sehingga daya tampung menurun. “Kunjungan kali ini didominasi oleh wisatawan domestik yang mencapai 95% dan wisatawan asing hanya 5 % saja. Itu wisatawan asing yang masih di Bali. Kalau tahun lalu, didomonasi oleh wisatawan asing,” terang pria dengan nada senang.
Setelah Pemerintah Provinsi Bali menginstruksikan penerapan tatanan kehidupan era baru (new normal), The Amora Bali Restaurant dan Akasa Kintamani Coffee sudah ada kunjungan, namun tidak banyak seperti sebelum mewabahnya Covid-19 ini. “Kami melihat, ramai kunjungan itu mulai tanggal 15 Desember 2020 sampai dengan tanggal, 3 Januari 2021. Mereka hanya makan dan sekedar minum kopi di sini. Wisatawan ituhanya jalan-jaan ke kawasan wisata sejuk, kemudian bali lagi karena paling banyak yang stay di luar Kintamani,” paparnya.
The Amora Bali Restaurant dibuka setiap hari mulai pukul 07:00sampai 17:00 Menu special yang ditawarkan adalah Family Grill On The Table dan Authentic Mujair Nyatnyat. Sementara Akasa Kintamani Coffee merupakan spesialis arabika kopi Kintamani yang enak dan khas. ”Menu Grill dan Mujair Nyat-nyat yang banyak dicari oleh para wisatawan. Maklum di tengah pandemi ini, The Amora Bali Restaurant lebih menyasara market lokal. Demikian pula Coffee Kintamani, paling banyak dipesan,” ucapnya sambil berpromosi.
Sayangnya, setelah tanggal, 3 Januari 2021 itu terjadi penurunan kunjungan wisatawan hingga 90%. Hal itu sungguh memeras otak untuk mengembalikajn kunjungan. Apalagi di tambah dengan Kintamani yang mulai melakukan pungutan retribusi masuk ke objek wisata Kintamani, sehingga para pengusaha di Kintamani harus lebih keras lagi mempromosikan diri agar bisa menggaet wisatawan kembali.
Terkait penerapan prokes? Pihaknya mengaku sangat fokus dalam prokes, disamping untuk kesehatan diri sendiri dan karyawan, juga keamanan para wisatawan. Para pengella hotel juga dibantu pihak TNI Polri dan pecalang Desa Adat dalam penerapan prokes. “Kami berharap pintu asing dibuka lagi, yang dibarengi dengan pengetatan prokes di setiap objek wisata. Perlu adanya penegasan dalam pengawasan pentingnya protkes sebagai jaminan dibukanya penerbangan asing. Kami sangat berterimakasih kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli sudah memberikan alat-alat pendukung penerapan prokes,” tutup Agus Harditya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *