The Trans Resort Bali Ikut Serta dalam Aksi 60+ Peduli Lingkungan

The Trans Resort Bali Ikut Serta dalam Aksi 60+ Peduli Lingkungan

Perkembangan infrastruktur yang pesat di Pulau Dewata pada beberapa tahun terakhir berdampak terhadap berkurangnya lahan hijau. Hal itu membuat bertambahnya energi listrik yang digunakan untuk menjalankan operasional hotel, villa atau tempat usaha baru. Untuk itu, masyarakat yang tinggal di Bali agar tetap melestarikan alam sekitarnya sebagai upaya mengantisipasi dampak yang ditimbulkan. “Sebagai salah satu aksi peduli lingkungan, The Trans Resort Bali berpartisipasi dalam program Earth Hour yang jatuh pada, Sabtu, 27 Maret 2021,” kata Director of Marketing and Communications Trans Hotel Group Bali, Melody, Senin (29/3).

Menurutnya, sangatlah penting bagi seluruh masyarakat yang tinggal di Bali untuk tetap melestarikan alam sekitarnya. Masyarakat Bali yang memiliki salah satu pedoman hidup kesehariannya, yakni dengan konsep Tri Hita Karana (Hubungan Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Alam Lingkungan dan hubungan Manusia dengan Sesamanya). “Earth Hour ini sebuah program internasional yang ditandai dengan simbolisasi pemadaman listrik paling lambat selama 60 menit. Nah, kami di The Trans Resort Bali turut berpartisipasi,” tegasnya.

Pada saat Earth Hour itu, The Trans Resort Bali memadamkan seluruh lampu di seluruh area resort selama 1 jam. Bersamaan dengan itu, menyiapkan 200 batang lilin yang dinyalakan di area White Sandy Beach Pooldari pukul 20.30 – 21.30 WITA. “Tamu yang menginap di hotel, juga berpartisipasi dan ikut serta dalam penyalaan lilin ataupun menikmati indahnya gemerlap lilin dalam kegelapan yang membentuk angka 60+ dari balkon kamar,” ungkapnya.

Menurut Melody, aksi peduli lingkungan tidak hanya dilakukan pada saat Earth Hour saja, The Trans Resort Bali juga menjalankan Sistem Manajemen Lingkungan dalam operasional sehari-hari. Terbukti dengan berbagai inisiatif peduli lingkungan yang telah dilaksanakan sejak awal berdirinya pada 19 Desember 2014. “Beberapa program yang telah dilakukan, seperti No Plastic, yang mengganti penggunaan sedotan plastik dengan sedotan yang dibuat dari bahan olahan singkong, penggunaan tempat alat makan dan box take away berbahan biodegradable,” imbuhnya.

Program lainnya, yaitu Energy & Water Conservation, seperti pengolahan air limbah agar dapat digunakan kembali untuk irigasi kebun, penggunaan lampu LED yang hemat energi, penghijauan area dan pengurangan tekanan air dengan menggunakan Eco Washer Toilet. Ada pula program Waste Management, yaitu menyediakan tempat sampah berdasarkan organik dan non-organik, mendaur ulang air dan pengurangan emisi karbon dengan diesel. “Serta program Social Responsibility yang bekerjasama dengan Diversey International,yaitu Soap for Hope (mendaur ulang sabun) dan Linen for Life (mendaur ulang sprei / linen menjadi tas),”: tutupnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us