Satgas Pangan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung melakukan pemantauan ketersediaan dan harga minyak goreng curah. Asisten Perekonomian dan Pembangunan IB Gede Arjana didampingi Kabag Perekonomian A.A Sagung Rosyawati memantau langsung ke tempat khusus produksi minyak goreng curah di PT. Sawit Tunggal Arta Raya (PT. STAR) Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Jumat (22/4).
Pemantauan kelancaran distribusi dan kestabilan harga minyak goreng curah dilakukan pada saat bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H. “Hari ini kami turun untuk memantau terkait dengan ketersediaan kebutuhan bahan pangan, kelancaran distribusi dan kestabilan harga minyak goreng curah saat bulan suci Ramadhan serta menjelang Hari Raya Idul Fitri,” ujar IB Gede Arjana.
Dari hasil pemantauan tersebut, tim gabungan Satgas Pangan dan TPID Badung mencatat bahwa sebelumnya hasil pemantauan Tim TPID dan Satgas Pangan Kab. Badung di beberapa pasar tradisional mulai dari pasar tradisional di Kecamatan Petang, Abiansemal dan Mengwi, itu khusus untuk minyak goreng curah masih memenuhi kendala dalam arti terbatas supply dan distribusinya.
Sekarang ini memastikan stok langsung ke lokasi distribusi PT STAR Pelabuhan Benoa ternyata untuk kebutuhan menjelang Idul Fitri ini untuk wilayah Bali secara umum sudah mencukupi dengan jumlah 2.200 ton disiapkan stok untuk minyak goreng curah. “Kami berharap dari tim untuk distributor satu ke distributor dua itu sudah lancar dan dari distributor tiga dan seterusnya sampai ke pasar tradisional untuk suplay dan distribusinya lancer. Mudah-mudahan dengan lancarnya distribusi nanti harga eceran tertinggi di pasar tradisional itu bisa mengikuti keputusan pemerintah pusat yang dalam hal ini Kementerian Perdagangan, “ungkapnya.
Sementara Staf Operasional Penjualan Minyak PT. STAR, David Stepanus Komala mengatakan sampai saat ini tidak ada masalah sama sekali. Selama 2021 PT.STAR menyalurkan 4.500 ton per tahun atau 375 ton per bulan. Sampai saat ini PT STAR masih punya stok 1.700 ton. “Masyarakat Bali lebih condong menggunakan minyak goreng kemasan. Dengan ditetapkan pemerintah Rp14.000/liter atau Rp 15.500/kilogram di tangan konsumen, kemungkinan masyarakat yang merasa minyak curah ini lebih ekonomis kemungkinan beralih ke Minyak curah,” sebutnya.
Bila terjadi kenaikan permintaan signifikan dalam dua minggu ke depan, PT.STAR akan melakukan penambahan stok. Intinya jangan sampai minyak goreng langka di masyarakat. “Dalam setahun kami mendatangkan 2 kapal bermuatan 2.000 sampai 3.000 ton minyak. Minyak ini kami datangkan dari beberapa produsen minyak di Kalimantan dan Palembang,” terangnya.(BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *