Issue terkait pariwisata Bali kini dan ide-ide, menjadi topik pembahasan dalam gathering Ubud Hotel Association kali pertama di Taman Dedari, Royal Pita Maha Ubud, akhir pekan lalu. Para member juga membahas terkait dengan perijinan, iuran, program training untuk Sumber Daya Manusia (SDM) serta keanggotaan Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI).

Gathering pertama di tahun 2021 dihadiri oleh 59 anggota dan 6 visitor dari property yang ingin pula mendaftar sebagai anggota. Konsep pertemuan dibuat lebih santai dalam ruangan yang luas dan semi out door, sehingga praktek social distancing dapat dilakukan dengan baik.

Ketua PHRI Gianyar, Adit Pande memaparkan tentang alur pendaftaran sebagai anggota PHRI. Lalu, terkait berita vaksinasi bagi property yang telah menjadi anggota PHRI. “Saya berharap member UHA juga mendaftarkan propertynya sebagai anggota PHRI agar selalu mendapatkan informasi yang valid. Serta bantuan dari program-program pemerintah agar pariwisata dapat bangkit kembali,” katanya.

Chairman UHA, Gede Paskara Karilo mengatakan, pihaknya akan membantu para member untuk dapat memproses kanggotannya di PHRI. Mengingat situasi yang sulit seperti saat ini, makaiuran tahunan sebagian akan digunakan untuk mendaftar member PHRI sesuai dengan kelas perijinan property bersangkutan. “Kami akan menggelar beberapa program pelatihan yang akan dijalankan ditahun ini. Itu diadakan secara gratis bagi member melalui kontribusinya dari iuran tahunan yang dibayarkan” paparnya.

Di saat pandemi ini, sinergi dan kolaborasi dari berbagai komponen sangat diperlukan dan sesuai dengan tujuan pembentukan UHA itu sendiri, yakni untuk memajukan SDM dari setiap anggota. “Kehadiran asosiasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pariwisata yang berkelanjutan,” imbuhnyAcara kemudian ditutup dengan wine session dan networking sertra menyepakati gathering kedua akan dilanjutkan di bulan April 2021. (BTN/bud)