Semangat dan penuh kebersamaan. Ubud Hotel Association (UHA) menyambut pulihnya pariwisata Bali dengan melaksankan kegiatan peduli sosial. Pergerakan maskapai asing yang mengangkut penumpang dari berbagai negara, memberi angina segar bagi pengelola hotel yang tergabung dalam organisasi pariwisata itu. “Kegiatan ini sebagai wujud syukur atas kembali geliat parwisata Bali dan Ubud khususnya. Kami ingin lebih menambah semangat insan pariwisata menyongsong pariwisata yang mulai puilih secara perlahan,” kata Ketua panitia, Ketut Wijana disela-sela kegiatan bersih sampah plastic, Sabtu (23/4).
Kegiatan hari ini berupa Ubud Clean Up yang dilakukan melalui jalan santai yang diisi dengan memungut sampah plastic, sehingga areal Ubud yang merupakan destinasi primadona menjadi lebih bersih dan indah menyongsong kedatangan wisatawan. Aksi sosial kali ini dibarengi dengan donor darah. “Kami berharap, dengan kegiatan ini, kesadaran masyarakat Ubud dan semua insan stakeholder yang bergerak di dunia pariwisata agar menjaga Ubud sebagai tujuan prmadona pariwisata di Bali, sehingga Wisatawan Domestik (Wisdom) maupun wisman tak pernah bosan ke Ubud,” harap pria yang bekerja di Grup Pitamaha ini.
Ketua UHA, Gede Ngurah Dewantara Narottama mengatakan, Ubud merupakan ikon Bali, sehingga harus dijaga kebersihan serta kenyamannya. Sampah plastik yang tidak enak dipandang harus dibuang pada tempatnya. Sebagai pelaku pariwisata, dirinya sangat yakin kebersihan menjadi paling utama agar Ubud bisa lebih memikat lagi. Maka itu, kegiatan bersih sampah plastic ini akan rutin digelar. “UHA sangat bangga menjaga Ubud, karena ini sumber pariwisata kita. Makanya, awalnya 90 orang yang konfirmasi ikut kegiatan bersih-bersih, sekarang lebih dari 300 orang yang terlibat, sehingga rute bersih-berish dibagi dua sshingga lebih produktif,” ucapnya.
Jumlah member UHA sebanyak 101 property, namun kegiatan ini juga di support Yayasan Bina Wisata Ubud, Yowana Desa Padang Tegal Ubud, sehingga berhasil memungut sampah sebanyak 1 truk. Itu karena beberaoa area masih ada bersebaran sampah plastik. “Ini cara kami menyambut bangkitnya pariwisata di Bali. Jujur, semenjak dibukanya border internasional dan mulainya pergerakan maskapai asing mendarat di Bandara Ngurah Rai okupansi hotel mulai tumbuh, sehingga bulan Mei dan Juli kedepan okupansi bisa mencapai 60 persen. Ini artinya kesiapan untuk pemanggilan kembali staff yang dulu, rebranding lagi dengan diingatkan lagi melalui pelatihan marketing dan akunting,” ungkapnya.
Untuk menyambut kedatangan wisman kembali, yang paling utama dilakukan adalah kesiapan mental yang dua tahun tidur. Melalui kegiatan bersih-bersih dan jalan santai ini, diharapkan dapat ketemu teman-teman, disamping berolahraga untuk membangun mental. “Kami menyambut kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran untuk Pelaku Perjalanan Luar negeri (PPLN) dengan kesiapan penuh, seperti meningkatkan pelayananh serta hampir 80 persen member sudah tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE). Sisanya, masih sedang persiapan buka kembali,” ujarnya.
General Manager Santi Mandala Resort & Spa ini menegaskan, kunjungan wisman ke Bali sudah mulai, sehingga okupansi hotel di bawah UHA untuk di bulan Mei rata-rata 30 sampai 40 persen. Itu, gambaran okupansi masih jomlang karena ada hotel yang belum buka. “Kami harapkan bulan Mei, Juli dan Agustus itu lebih tinggin lagi asal tak ada lagi perubahyan kebijakan lagi,” harapnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *