Upacara “Ngeratep Tapakan” di Pura Dalem Tambangan Badung, Penarungan

Upacara “Ngeratep Tapakan” di Pura Dalem Tambangan Badung, Penarungan

Krama pengempon Pura Dalem Tambangan Badung, Banjar Umahanyar, Desa Adat Penarungan, Kecamatan Mengwi melaksanakan Upacara Ngeratep, Melaspas serta Pasupati Tapakan dan Prelingga Sesuhunan, Rabu (13/1). Upacara yang bertepatan rahina Buda Cemeng Klawu dan Tilem Kepitu itu merupakan rangkaian dari Upacara Ngetus, Ngodak Tapakan dan Prelingga Sesuhunan yang sudah dilaksanakan sebelumnya di pura tersebut. Sebagai wujud dukungan pemerintah, Wabup Suiasa bersama Ketua dan Wakil Ketua DPRD menyerahkan bantuan sebesar Rp. 200 juta.

Wabup Suiasa menyampaikan, kehadiran pemerintah saat pelaksanaan upacara ini untuk ikut memotivasi masyarakat agar senantiasa bersemangat melaksanakan kewajiban-kewajiban dan swadharmanya dalam mengajegkan seni, adat, agama dan budaya. Terlebih di masa mewabahnya pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk taat dan patuh melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Selain itu, kehadirannya juga sebagai upaya pemerintah untuk ikut mendoakan segala rencana-rencana dari pemerintah maupun masyarakat. “Yang terpenting adalah bersama-sama di setiap upacara kita menghaturkan doa kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar kondisi saat ini, kehidupan alam semesta dan manusia secepatnya bisa pulih dan Covid-19 segera hilang dari muka bumi, sehingga kehidupan kita kembali normal,” katanya.

Panitia Pelaksana Karya I Ketut Oka Astawa menyampaikan, terlaksananya Upacara Ngodak dan Ngeratep sudah menjadi kesepakatan krama Banjar Adat Umahanyar sebagai penyungsung Pura Dalem Tambangan Badung yang telah disepakati sejak tahun 2019 lalu. Hal ini dilakukan karena tapakan Ida Bhatara (Barong Landung dan Rangda) sudah lama tidak pernah diperbaiki. Untuk perbaikan tapakan telah dianggarkan dana sebesar Rp. 250 juta, namun dalam pelaksanaannya dana yang dihabiskan melebihi dari yang dianggarkan.

Untuk kegiatan fisik saja kami menghabiskan biaya Rp. 215 juta dan upacara kurang lebih Rp. 50 juta, jadi totalnya Rp. 265 juta. “Sumber dana selain dari kewajiban krama, juga bersumber dari dana punia serta bantuan Pemerintah Kabupaten Badung,” jelasnya.

Upacara ini dihadiri oleh Ketua DPRD Putu Parwata, Wakil Ketua DPRD I Wayan Suyasa, anggota DPRD I Made Yudana, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Pj. Perbekel Penarungan I Wayan Narayana, Bendesa Adat Penarungan I Made Widiada, serta tokoh masyarakat setempat.
(BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us