Vaksinasi Covid-19 yang akan diberlakukan segera kepada masyarakat Bali dan Indonesia umumnya, merupakan langkah serius untuk mengendalikan pandemi yang sudah berlangsung sekitar 11 bulan di Pulau Bali. Hal itu, bahkan sudah dimulai oleh Presiden RI dan Gubenur Bali ada tanggal 13 dan 14 Januari 2021, jadi ini sebagai titik awal memulai pemulihan dari sektor pariwisata. “Dengan memberlakukan kepada masyarakat Bali, ini sebagai tonggak untuk pemulihan pariwisata yang sempat terpuruk akibat Covid-19,” kata Ketua Bali Villa Association Badung, Putu Gede Hendrawan, Selasa (19/1).
Hendrawan menegaskan, dengan diberlakukannya vaksinasi ini akan bisa merangsang pariwisata, sehingga calon wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Bali menjadi aman (save). Hal ini juga menjadi modal oleh para pelaku pariwisata dalam meyakinkan para calon wisatawan kalau berkunjung ke Bali akan aman, karena semua penduduknya sudah tervaksinasi. “Semoga dengan diberlakukannya vaksinasi ini bisa menekan angka kasus Covid-19 yang saat ini sedang melonjak,” imbuhnya.
Lalu terkait dengan adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa – Bali dari 11 – 25 Januari 2021 ini, General Manager Ziva a Boutique Villa ini mengaku, tingkat hunian villa sangat dipengaruhi dengan pelaksanaan PPKM itu. Sejak pemberlakuan PPKM itu tingkat kunjungan wisatawan menurun drastis. “Banyak wisatwan yang telah memesan kamar, akhirnya terjadi cancelation. PPKM ini tak hanya di Bali, tetapi di Jawa bahkan di seluruh Indonesia, sehingga mereka membatasi kunjungan ke daerah lain,” terangnya.
Pria asal Badung yang aktif dalam kegiatan budaya ini memaparkan, tadinya para pelaku pariwisata itu berharap akan terjadi pertumbuhan pariwisata di tahun 2021. Tetapi, rupanya tidak. “Jujur, keinginan untuk memulai terjadinya pariwisata yang lebih menggeliat, jadinya sirna karena harus melewati masa PPKM ini,” ungkapnya.
Menurut Hendrawan, hunian villa sebelum pandemi sangat bagus sekali yang hampir rata-rata 90 persen. Pada saat closing setiap tahunnya dulunya sampai 75 persen hingga 85 persen dan hunian rata rata di 80 persen hingga 90 persen, tetapi setelah pandemi malah turun hingga sangat jauh sekali. Bahkan untuk mencapai didua digit pun susah. “Justru itu terjadi menjelang libur Natal dan Tahun Baru kemarin yang rata-rata 20 oersen. Sekarang, di pemberlakukan PPKM ini kembali turun,” ucapnya pasrah. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *