Walikota Jaya Negara ‘Ngaturang Bhakti Pujawali’ di Pura Luhur Uluwatu

Walikota Jaya Negara ‘Ngaturang Bhakti Pujawali’ di Pura Luhur Uluwatu

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar ngaturang bhakti serangkaian Pujawali Pura Luhur Uluwatu pada Angarakasih Medangsia, Selasa (10/3). Hadir ditengah pemedek dan masyarakat Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Denpasar dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan. Serangkaian pujawali tersebut, Walikota Jaya Negara turut mulang pakelem di Segara Pura Luhur Uluwatu sebagai persembahan untuk menjaga keseimbangan alam semesta.

Pengempon Pura Luhur Uluwatu yang merupakan Panglingsir Puri Agung Jro Kuta, IGN Jaka Pratidnya yang akrab dipanggil Turah Joko mengatakan, acara diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali Ida Bhatara ring Luhur Pura Uluwatu yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Griya Tegal Sari dan Ida Pedanda Gede Made Karang, Griya Karang Tampakgangsul.

Jaka Pratidnya menambahkan Setelah pujawali dilaksanakan, pada hari Rabu (5/5) sampai dengan hari Jumat (7/5) akan dilanjutkan dengan bakti penganyar berturut-turut dari Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta dan Penyineban dilaksanakan oleh Kecamatan Kuta Selatan. “Dengan melakukan srada bhakti kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, astungkara mudah-mudahan kita di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari bencanaa serta diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga semua umat bisa rahayu, dan Covid-19 bisa disomya atau segera hilang,” ujarnya.

Jaka Pratidnya menambahkan, pelaksanaan pujawali kali ini tetap menerapakan disiplin protokol kesehatan. Hal ini utamanya berkaitan dengan pengguaan masker, cuci tangan serta menjaga jarak. Selain itu, lanjut Turah Joko bahwa hampir 98 persen masyarakat Pecatu yang merupakan pengamong telah melaksanakan vaksinasi Covid-19. “Tentu protokol kesehatan sudah diterapkan, apakah itu cuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, untuk jaga jarak kami sudah batasi, yang biasanya bisa menampung pemedek 400 orang kita batasi menjadi 200 orang, selain itu pengayah juga sudah mengikuti vaksinasi Covid-19,” jelasnya.

Walikota Jaya Negara yang saat itu didampingi Kabag Humas dan Protokol Dewa Gede Rai dan Kabag Kesra Made Raka Purwantara mengatakan, pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa menjadikan sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

Jaya Negara juga turut mengapresiasi penerapan protokol kesehatan yang secara disiplin diawasi oleh pecalang. Hal ini mengingat saat ini pandemi belum usai, kerenanya meski sudah divaksin, seluruh masyarakat tetap diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan, termasuk saat pelaksanaan upacara adat dan keagamaan. “Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dan semoga pandemi Covid-19 dapat segara teratasi dan situasi kembali normal,” ujar Jaya Negara. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us