Walikota Palangkaraya Belajar Pariwisata di Kota Denpasar

Walikota Palangkaraya Belajar Pariwisata di Kota Denpasar

Walikota Palangkaraya, Fairid Naparin mengunjungi Kota Denpasar guna mempelajari strategi pengembangan pariwisata, dan penanganan Covid-19. Dalam Kunjungan itu, Walikota Palangkaraya didampingi jajaran Forkopimda Palangkaraya yang diterima Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) IB Alit Wiradana dan Kepala BNN Kota Denpasar, I Ketut Adnyana Putera di Kantor Walikota Denpasar, Rabu (3/6).

Fairid Naparin mengatakan, Kota Denpasar memiliki beragam objek wisata dan budaya yang menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara. Hal ini tentu dapat menjadi refrensi bagi wisatawan asal Palangkaraya untuk berwisata ke Denpasar. “Kami kagum akan beragam inovasi dan penanganan permasalahan yang dilakukan kota Denpasar khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Sebagai kota metropolitan tentu memiliki beragam permasalahan terutama penanganan penyalahgunaan narkotika. “Keinginan kami untuk mengetahui bagaimana Denpasar menghadapi permasalahan penyebaran narkotika di tengah mulai meningkatkannya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali,” ujarnya

Walikota Jaya Negara mengatakan, mengenai pemulihan pariwisata, Kota Denpasar tidak hanya berfokus pada objek wisata. Pengembangan pariwisata berarti melakukan pengembangan terhadap atraksi dalam hal ini budaya dan masyarakat sekitar kawasan pariwisata. Selain itu, kenyamanan dan pelayanan kesehatan menjadi fokus utama pada masa peralihan pandemi menuju endemi. Segala persiapan telah kami lakukan untuk memulihkan citra dan kepercayaan wisatawan terhadap Bali termasuk Denpasar pasca Pandemi.

Peningkatan jumlah wisatawan menjadi tantangan tersendiri dalam penyebaran narkotika, karena meningkatnya kunjungan pariwisata dapat menjadi celah masuknya hal-hal negatif salah satunya penyebaran narkotika. “Optimalisasi program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) hasil kerjasama yang baik dengan BNN Kota Denpasar menjadi tempat pencegahan dengan pemberian sosialisasi dan edukasi. Langkah preventif harus diutamakan daripada langkah represif, sehingga dapat mencegah sejak dini,” pungkasnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us