‘We Love Bali’ Kunjungi DTW Kampanyekan CHSE

‘We Love Bali’ Kunjungi DTW Kampanyekan CHSE

Ada hal menarik dalam kegiatan We Love Bali yang berlangsung selama Oktober hingga November 2020. Sebut saja pada program 14 trip yang berlangsung pada, 22 – 24 November memiliki rute Denpasar – Baturiti – Bedugul – Banjar – Gerokgak – Bayuwedang – Jembrana – Denpasar itu mengunjungi berbagai destinasi wisata di Bali. “Program We Love Bali untuk mempromosikan kepariwisataan Pulau Seribu Pura yang kini terpuruk akibat pandemic Covid-19. Kegiatan promosi ini dibarengi dengan kunjungan ke Daya Tarik Wisata (DTW) dan desa wisata,” kata Panitia dari PT Aldabra Project Indonesia, Bagus Kususma.

We Love Bali adalah program pemulihan pariwisata, sekaligus edukasi mengenai Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE) di tempat wisata. Pesertanya berasal dari kalangan dosen, guru, mahasiswa, Aparatur Sipil Negara (ASN), karyawan perusahaan swasta, karyawan usaha wisata, Pokdarwis, komunitas hobi, fotografer, dan lainnya.

“Langkah ini diharapkan dapat mewujudkan kesadaran akan keselamatan dan keamanan dikalangan pelaku pariwisata Pulau Dewata dalam berkegiatan ditengah pandemi Covid-19. “Dimasa pandemi ini, kesadaran akan menerapkan CHSE juga memerlukan dukungan dari masyarakat (komunitas), akademisi, pengusaha, dan media,” ungkapnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap penerapan protokol CHSE sebagai DTW dan desa wisata. Termasuk melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di hotel, tempat menginap dan daerah tujuan wisata yang dikunjungi dengan mengisi form cek list CHSE. “Implementasi penerapan CHSE sangat penting untuk menunjukkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata internasional sungguh-sungguh berkomitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Peserta pada program 14 trip ini, melalui Bajra Sandi menuju Bedugul dan mampir ke Pod Chocolate Bali salah satu produsen cokelat terkenal di Bali. Pod Chocolate Bali yang berdiri pada tahun 2010 menghasilkan salah satu cokelat terbaik dunia. Tumbuh di tempat di surga tropis Bali, Pod Chocolate Bali berusaha selalu memberdayakan masyarakat dan mendukung petani untuk meningkatkan hasil dan meningkatkan kualitas produksi.

Selajutnya mengunjungi The Bloom Garden Tabanan yang berada di dataran tinggi pegunungan. Hawanya sejuk, dengan menyuguhkan taman bunga cantik, megah dan spektakuler. Taman-taman yang ditawarkan mengadopsi gaya taman bunga Dubai Miracle Garden yang dipenuhi dengan bungabunga cantik. Taman wisata terbaru di kawasan Bedugul Bali ini menyediakan berbagai spot untuk foto selfie, sehingga akan menjadi incaran para kawula muda dan pecinta.

Di Gerokgak, Singaraja para peserta melakukan persembahyangan di Pura Pulaki. Pura ini terletak di sebelah barat Singaraja, Bali, Indonesia. Candi ini ada di tanah datar dengan singkapan berbatu sebagai latar belakang. Pura Pulaki adalah pura segara atau pura laut Bali, yang mengelilingi pulau untuk membentuk rantai kuil yang melindungi pulau.

Di hari ketiga, peserta berkunjung ke wisata penangkaran Jalak Bali. Burung Jalak Putih atau terkenal di Bali dengan nama Curik itu merupakan burung endemik Jawa dan Bali. Jenis burung yang pernah kerap diburu untuk perdagangan illegal karena harganya pernah menyentuh puluhan juta. Pada tahun 90-an burung ini disimpulkan langka, sangat sulit ditemui di habitatnya, Bali Barat. Ini alasan kenapa upaya penangkarannya digenjot. Salah satu pusat penangkaran ada di samping kantor Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Namanya Pusat Pelepasliaran Jalak Bali Cekik, masuk wilayah seksi I (Jembrana) TNBB.

Anggota Tim Percepatan Pemulihan Pariwisata Bali Ketut Jaman yang mendampingi panitia mengatakan, setiap destinasi yang dikunjungi, para peserta dibekali kantong sampah dan diwajibkan untuk memungut sampah plastik di lokasi. Hal itu sebagai bentuk kepedulian dan pelestarian alam. “Sejumlah trip sudah berlangsung sejak awal Oktober dan masih berjalan hingga November 2020,”paparnya.

Setiap DTW yang dikunjungi, akan melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penyedia souvenir. Benda unik dank has itu akan dijual kepada para peserta. Program ini sebagai upaya massif. “Pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Bali Era Baru kepada masyarakat luar melalui media sosial peserta. Ini juga menyiapkan pariwisata Bali untuk menyambut wisman sejalan dengan Pergub Nomor 46 Tahun 2020, dan meningkatkan ekonomi,” tutupnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us