Wisman Mulai Pesan Kamar di SenS Hotel & Spa, Ubud

Wisman Mulai Pesan Kamar di SenS Hotel & Spa, Ubud

Pelaku pariwisata khususnya yang bergerak dibidang hospitality industry di Bali, mulai sedikit lega. Pasalnya, maskapai asing terus bergerak menuju Pulau Dewata dengan mengangkut penumpang yang hendak berlibur di Bali. Hanya saja, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) belum seramai sebelum pandemi, sehingga masih belum banyak hotel yang merasakannya. “Selama 2 tahun masa pandemic, kami di SenS Hotel hanya mendapatkan 18 orang wisatawan yang berkewarga negaraan asing yang menginap di hotel kami dengan total 19 room-nights,” kata General Manager dari SenS Hotel & Spa, Sven Remo, Rabu (23/3).

Sejak border internasional dibuka 4 Februari 2022, wisman yang menjadi pelanggan SenS Hotel memberikan respon yang sangat positif. Mereka sangat antusias untuk berkunjung dan datang kembali ke Bali. Akan tetapi, ada beberapa hal yang menjadi kendala, yaitu proses dan waktu yang dibutuhkan bagi wisatawan asing yang mendarat di Bali untuk dapat keluar dan menikmati liburannya. “Kendala yang dirasakan wisman itu, diantaranya adalah antrian dan proses PCR test di Airport, antrian dan proses Visa On Arrival (Voa), proses Imigrasi di Airport dan proses pengambilan koper dan bea cukai,” paparnya.

Sven Remo menjelaskan, sekarang ini waktu yang kira-kira dibutuhkan untuk mengurus hal itu sekitar 90 menit, jumlah yang cukup lama jika dibandingkan pada periode sebelumnya yang rata-rata hanya membutuhkan waktu antara 45 – 60 menit. “Itu berdasarkan laporan dari staff hotel kami yang menjemput tamu di airport; pesawat JQ43 mendarat dari Australia pada pukul 1.50 PM, dan tamu baru bisa keluar dari pintu gedung kedatangan jam 3.00 PM. Setelah keluar dari airport, tamu kami antar langsung ke hotel dan setelah proses check-in menunggu di kamar sampai hasil PCR keluar. Hasil PCR test dikirim via email kepada tamu sekitar 3-5 jam setelah tamu diambil sample di airport,” bebernya.

Dengan diberlakukannya bebas karantina, ini menjadi harapan untuk pariwisata Bali terutama di Ubud agar cepat pulih. Karena itu SenS Hotel memiliki komitmen untuk menjaga hotel terkait dengan protokol kesehatan di masa menjalani tatanan kehidupan era baru. Selama pandemi, SenS Hotel memang tidak pernah tutup, hanya saja sebagian kamar yang dioperasikan. “Akan tetapi, semua kamar ready to sell. Selama pandemi, area hotel dan semua kamar kami lakukan pembersihan dan maintenance secara reguler agar kamar dan hotel kami selalu “Ready to Sell at any time”,” ungkapnya.

Kebijakan pemerintah yang memberikan bebas karantina bagi wisman mesti dibarengi dengan standar penerapan protokol kesehatan yang baik. Pihak Management dan Owner sejak awal berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada semua tamu. “Maka dari itu, kami memastikan semua protokol kesehatan terpenuhi. Hotel kami sudah memiliki sertifikat Tatanan Kehidupan Era Baru dibidang Pariwisata atau perhotelan, juga sudah memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE). Sebagai komitmen kami, SenS hotel akan selalu mengikuti dan menerapkan semua protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.” lanjutnya.

Sejak diumumkan dan diterbitkan peraturan “No Quarantine” dan juga diberlakukan kembali “Visa On Arrival” pada tanggal 8 Maret 2022, pemesanan kamar melalui online mulai bermunculan. Untuk bulan Maret 2022 ini, SenS Hotel sudah menerima 20 bookingan dari tamu luar negeri, 22 bookingan kamar untuk April 2022 dan 21 bookingan kamar untuk Mei 2022. “Sebelum Pandemi, SenS Hotel sangat digemari oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara, suasana memang nyaman di lingkungan masyarakat Desa Ubud yang asri,” tambahnya.

Hotel yang terletak di Jalan Sukma Banjar Tebesaya, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini memiliki kamar yang di design sangat modern dengan sentuhan tradisional Bali dan dilengkapi berbagai fasilitas yang sangat digemari oleh para wisatawan domestik maupun mancanegara. Sebelum poandemi, pada akhir Desember tahun 2019, Wisatawan domestik menyumbang sekitar 12% dari total keseluruhan hunian. Pada periode Pandemi (Maret 2020 – Maret 2022) Market domestic menyumbang 99.8% dari total hunian Hotel,” tegas Sven Remo. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us