Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kesenian Universitas Udayana (Unud) mengajak para generasi muda untuk tetap menggaungkan seni budaya khususnya seni tari melalui workshop Tari Cendrawasih. Pelaksanaan Workshop Tari Cendrawasih yang mengambil tema “Widya Lango Padurasa Anangun Santih” ini dalam rangka menyambut Bulan Bung Karno ke-III yang dibuka Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara ditandai dengan pemukulan gong di Ruang Taksu, Gedung Dharma Negara Alaya, Sabtu (19/6).
Hadir sebagai narasumber Ny. Suastini Widjaja Bandem, dan dihadiri Wakil Ketua Pengadilan Negeri Denpasar I Wayan Gede Rumega, Kadis Kebudayaan IGN. Bagus Mataram, Pembina UKM Kesenian Unud Ni Wayan Sri Sutari, dan penggiat seni.
Walikota Jaya Negara sangat mengapresiasi kegiatan workshop ini sebagai salah satu ruang edukasi seni budaya tradisional yang merupakan karya seni tari daerah Bali yang wajib dilestarikan khususnya bagi para generasi muda Bali dan khususnya yang ada di Kota Denpasar.
Melalui kegiatan ini juga dapat tercipta konsep yang jelas terkait pemahaman dan pemaknaan dari sebuah karya seni tari yang disampaikan oleh seorang koreografer kepada masyarakat.
Selain itu, workshop ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat dan khususnya kepada generasi muda agar lebih memahami dan mencintai seni budaya daerah itu sendiri. “Dengan begitu nantinya sangat berpengaruh pada pembentukan karakter dan identitas kepribadian bangsa kita yang sudah diletakkan pondasinya oleh Bung Karno,” ujar Jaya Negara
Ketua Panitia, Ni Wayan Eka Rusmegayani mengatakan, kegiatan workshop tari daerah kali ini mengusung tema Widya Lango Padurasa Anangun Santih. Kegiatan ini berangkat dari satu pemikiran, dimana para mahasiswa sebagai agent of change, social control dan iron stock.
Selain mendapatkan materi di dalam kelas, dengan adanya kegiatan workshop ini juga para mahasiswa dapat mengasah diri serta mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya poin ke tiga yakni Pengabdian Masyarakat. “Artinya para mahasiswa ini tidak hanya belajar di kampus saja, tetapi sebagai pengejawantahan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah dapat diterapkan dilingkungan masyarakat sebagai fasilitator pengetahuan dan wadah untuk generasi muda agar dapat melestarikan budaya khususnya yang kami angkat kali ini yakni Tari Cendrawasih,” papatnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *