Ngopi di warung atau di sebuah restoran itu biasa. Tetapi, bagaimana kalau ngopi di sebuah kebun hijau yang teduh? Wah, itu pasti beda! Berbagai tanaman yang tumbuh di kebun itu, tak hanya memberi kesan indah dan damai, tetapi juga menawarkan beribu cerita yang dapat menambah nikmatnya rasa minuman berwarna hitam itu. Apalagi, kopi yang disajikan memiliki kualitas rasa yang khas, sehingga mampu menciptakan pengalaman ngopi yang berbeda.

Tempat ngopi itu bernama “Ngopi di Kebun – Pandak” yang terletak di UMAH ELing BALI (Usaha MelajAH Eling BudayA baLI), tepatnya berada di Jalan Raya Tanah Lot, Desa Pandak, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Lokasinya sangat dekat dengan Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot yang jaraknya sekitar 5 Km dan sekitar 7 Km dari Kota Tabanan. Jika sudah berada di Desa Pandak, lihatlah pelangnya, karena tempat ngopi ini berada di areal rumah penduduk. Ngopi di Kebun – Pandak dibuka setiap hari, mulai pukul 09.00 Wita –21.00 Wita.

Setelah memasuki jalan bebatuan, pandangan pengunjung akan terasa adem. Sebab, areal ngopi itu cukup luas yang benar-benar berada diantara tanaman local yang rindang. Menariknya, para pengunjung boleh memilih ngopi di areal halaman kebun, dan bisa juga memanfaatkan tempat di dalam bangunan terbuka yang mirip wantilan. Walau namanya Ngopi di Kebun – Pandak, tetapi menu yang disajikan tak hanya berupa kopi, tetapi juga minuman lainnya, seperti tea, es jeruk, jeruk hangat, es teh, soft drink dan bier. Ada makanan, seperti pork belly, be genjol, ayam betutu dan panggang, cap cay, mie goreng, kentang goreng, nasi goreng, nila nyanyat dan lainnya.

Owner, I Gusti Bagus Made Damara mengatakan, Ngopi di Kebun – Pandak ini mulai dibuka sekitar satu setengah bulan lalu, yang masih dalam suasana pandemi Covid-19. Awalnya, bukan murni untuk bisnis kuliner, melainkan sebagai tempat untuk ngobrol ataupun pertemuan-pertemuan kecil bagi anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tabanan yang ia pimpin. Sering pula dimanfaatkan organisasi lain untuk rapat ataupun pertemuan keluarga. “Para pemuda di desa ini sering memanfaatkan sebagai tempat nongkrong, sehingga baik pula disiapkan minuman kopi,” ucapnya.

Kopi dan aneka menu yang disajikan itu harganya telah disesuaikan dengan kondisi di saat pandemi sekarang ini, sehingga bisa dijangkau dari berbagai kalangan. Walau demikian, kualitas bukan sembarangan, bahkan sesuai dengan stabdar hotel. Maklum, chef yang menyedikaan segala menu itu telah berpengalaman di hotel bintang. “Chef itu telah melakukan penyesuaian harga, namun kualitas tetap sama. Karena, Ngopi di Kebun – Pandak itu bukan semata-mata untuk bisnis semata, melainkan menyiapkan tempat untuk eling pada budaya kita,” tutup Damara santai. (BTN/bud)